Serangan DOS/DDOS(Denial Of Service Attacks)


DOS adalah sebuah serangan pada jaringan komputer yang menggunakan cara menghabiskan sumber yang dimiliki oleh komputer tersebut sampai komputer tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar. Cara-cara atau teknik yang bisa dilakukan menggunakan DOS/DDOS adalah sebagai berikut:
  1. Menggunakan teknik Traffic Flooding yaitu membanjiri lalu lintas jaringan dengan banyak data atau muatan sehingga lalu lintas jaringan yang datang dari pengguna tersebut tidak dapat masuk ke dalam sistem jaringan
  2. Menggunakan teknik Request Flooding yaitu membanjiri server jaringan dengan memberikan kelebihan permintaan atau layanan sehingga mengganggu jalannya lalu lintas jaringan.
  3. Mengganggu komunikasi antara server dan client dengan cara merubah konfigurasi atau merusak sistem yang ada pada server.
Sedangkan DDOS adalah serangan DOS yang dilakukan menggunakan komputer orang lain. Jadi serangan DDOS jauh lebih berbahaya. Untuk serangan DDOS ini sendiri telah banyak menyerang website-website perusahaan bahkan penyedia hosting. Berikut ini adalah tanda-tanda jika terjadi serangan DOS atau DDOS:
  1. Jumlah spam yang tiba-tiba meningkat
  2. Jaringan menjadi lemot atau lama untuk diakses
  3. Banyak layanan yang tidak bisa diakses terus menerus
Sedangakan untuk cara mengatasinya masih dikatakan sulit sekali atau masih belum ada cara yang efektif dan mudah untuk menangani serangan DOS atau DDOS. Namun serangan tersebut bisa di cegah dengan cara memasang firewall dan membatasi jenis-jenis trafik yang ingin masuk kedalam jaringan.Selain itu juga bisa melakukan pengecekan secara rutin terhadap jaringan.

Sumber: Cara mengatasi serangan DDOS. (Online) http://anen-copas.blogspot.com/2012/02/cara-mengatasi-serangan-ddos.html. Diakses : 21 Mei 2015.

Serangan Packet Sniffing, Cara Kerja Beserta Cara Mengatasinya


Packet Sniffing adalah sebuah teknik pencurian data yang dilakukan dengan cara memonitoring atau melakukan analisis terhadap paket data yang ditransmisikan dari komputer client ke web server. Tool yang biasa digunakan untuk melakukan teknik packet sniffing ini biasanya adalah Wireshark dan Netcut. Packet sniffing ini biasanya dilakukan oleh para hacker atau penyusup yang berbahaya untuk melakukan tindakan yang dilarang seperti mencuri password, dan pengambilan data-data penting lainnya.
Kemudian untuk cara kerja dari packet sniffing dibagi menjadi 3 yaitu collecting, conversion, analysis, dan pencurian data. Untuk penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Collecting
Cara kerja yang pertama dari packet sniffing adalah merubah interface yang digunakan menjadi "promicius mode", dan mulai mengumpulkan atau mengelompokkan semua paket data yang lewat melalui jaringan dalam bentuk raw binary.
2. Conversion
Cara kedua adalah mengkonversi atau merubah data yang berbentuk binary kedalam data yang mudah dibaca atau mudah dipahami.
3. Analysis
Cara kerja ketiga adalah dimana betuk data tersebut diklasifikasikan kedalam blok-blok protocol berdasarkan sumber dari transmisi data tersebut baik berupa tcp, udp dan lain-lain.

4. Pengambilan atau Pencurian Data
Cara kerja yang terakhir adalah setelah melakukan klasifikasi terhadap data-data yang telah dikirim, maka hacker atau penyusup melakukan pencurian data. 
  
Sedangkan untuk menangani atau mengatasi packet sniffing ini sendiri adalah melakukan enkripsi atau penyandian data yang ingin dikirim melalui jaringan.

Sumber: Nik Mang. 2012. Bagaimana Packet Sniffer Bekerja. (Online) http://mangnik.blogspot.com/2012/01/bagaiman-packet-sniffer-bekerja.html. Diakses : 21 Mei 2015.

Pengertian dari Administrasi Jaringan Komputer dan Tugas dari Administrator Jaringan

Administrasi Jaringan Komputer adalah sebuah pekerjaan dari para administrator jaringan yang bertugas untuk mengatur sebuah jaringan komputer baik dalam skala kecil maupun skala besar. Dalam perusahaan besar biasanya administrasi jaringan sangatlah dibutuhkan. Hal ini terjadi karena dalam perusahaan besar terdapat data-data perusahaan yang sangat penting, oleh karena itu diperlukannya administrasi jaringan untuk mengamankan data-data tersebut.
Administrasi jaringan dikerjakan oleh seorang administrator, adapun tugas-tugas dari administrator jaringan adalah sebagai berikut:
1. Menginstall dan Mengkonfigurasi Server
Tugas utama dari administrator jaringan adalah menginstall server atau komputer server beserta konfigurasinya. Untuk server jaringan biasanya dalam perusahaan atau lembaga menggunakan sistem operasi linux. Kemudian untuk konfigurasinya biasanya adalah konfigurasi alamat IP beserta koneksi jaringan.
2. Menginstall dan Mengkonfigurasi Aplication Software
Kemudian setelah melakukan installasi dan konfigurasi server maka tugas kedua administrator jaringan adalah menentukan aplikasi dan software apa saja yang ingin digunakan dalam jaringan tersebut. 
3. Membuat dan Mengelolah User
Untuk tugas lainya dari administrator jaringan adalah membuat dan mengelolah user, dimana user disini sangatlah dibutuhkan agar tidak sembarangan orang yang memasuki jaringan. Oleh karena itu dibuatlah user untuk lebih mengamankan jaringan.
4. Back Up dan Restore File
Back Up dan Restore file sangatlah dibutuhkan dalam administrasi jaringan. Hal ini dilakukan karena jika terjadi masalah dalam server atau jaringan maka data yang hilang masih tetap tersimpan dan aman.
5.Mengkonfigurasi Keamanan Sistem
Keamanan sistem sangatlah dibutuhkan untuk melindungi jaringan dan data-data dalam jaringan. Oleh karena itu server atau sistem jaringan harus dikonfigurasi.
6. Menggunakan Tool untuk Memonitor Keamanan Jaringan
Untuk memonitor atau mengontrol jaringan, administrator diharapkan menggunakan tool dan tidak diharuskan  untuk langsung mengontrol melalui server karena hal tersebut sangat beresiko terhadap keamanan.
Pada intinya administrasi jaringan adalah sebuah tugas dari administrator jaringan untuk mengelolah sumber daya dan juga keamanan dalam jaringan komputer.

Sumber: Collings Terry, Kurt Wall.  Duties of the System Administrator. In Red Hat Linux Networking System Administrator (chap. 1). Retrieved 03-27-2015, from elearning.poltekom.ac.id 
Mohamad Zulkifli. Diberdayakan oleh Blogger.